Cibinong, Berita Geospasial – Tahap penjurian kompetisi ASEAN Geospatial Challenge (AGC) National Level: Indonesia 2024 resmi dimulai. Penilaian ini dibuka oleh Plt. Direktur Atlas dan Penggunaan Informasi Geospasial Badan Informasi Geospasial (BIG), Dheny Trie Wahyu Sampurno, pada 25 November 2024 secara daring. Acara ini dihadiri oleh para juri dari BIG, perguruan tinggi, dan profesional geospasial.
Dalam sambutannya, Dheny menegaskan bahwa AGC adalah platform penting untuk mendorong solusi inovatif berbasis geospasial dalam menghadapi tantangan global.
“Solusi dari para cendekiawan muda Indonesia berpotensi memberikan kontribusi signifikan bagi tujuan pembangunan berkelanjutan serta perbaikan masyarakat kita,” ujar Dheny.
Sebanyak 9 finalis dari 21 tim peserta, mewakili 6 universitas di Indonesia, bersaing dengan berbagai solusi geospasial. Proyek-proyek ini mencakup isu perubahan iklim, pemetaan sumber daya alam, hingga pengelolaan bencana alam.
Dewan juri, yang terdiri dari ahli geospasial, akademisi, dan profesional industri, menilai setiap proyek berdasarkan kreativitas, keakuratan data, dan dampaknya terhadap pembangunan berkelanjutan. Selain mengevaluasi, para juri juga memberikan masukan dan wawasan konstruktif kepada peserta.
“Proyek-proyek ini tidak hanya menunjukkan inovasi, tetapi juga diharapkan menginspirasi generasi muda untuk terus mengembangkan ide-ide relevan bagi kebutuhan masyarakat dan lingkungan,” tambah Dheny.
AGC National Level: Indonesia 2024 menjadi bagian dari inisiatif ASEAN untuk mendorong kolaborasi regional dalam pemanfaatan teknologi geospasial. Penjurian nasional ini merupakan tahap awal menuju kompetisi tingkat ASEAN yang akan diselenggarakan pada 2025.
Dengan fokus pada inovasi dan keberlanjutan, kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global. (LNR/AFN)