Rabu, 12 November 2025   |   WIB
id | en
Rabu, 12 November 2025   |   WIB
BIG-CorpU: Peran Esensial Pimpinan sebagai Fondasi Organisasi

Cibinong, Berita Geospasial - Aksentuasi Corporate University Badan Informasi Geospasial (BIG-CorpU) terus dipacu guna mengembangkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang selaras dengan visi dan misi lembaga. Pada Selasa, 25 Februari 2025, Pusat Pengembangan Kompetensi Informasi Geospasial (PPKIG) BIG menggelar Forum Pembelajaran Operasional dan Forum Pembelajaran Teknis Teknis di Ruang Multimedia.

“Forum ini memiliki peran yang sangat penting, tidak hanya untuk memantau dan mengevaluasi operasional BIG-CorpU, tetapi juga sebagai media untuk menerjemahkan hasil forum pembelajaran level strategis yang telah diselenggarakan sebelumnya,” ungkap Belinda Arunarwati Margono, Sekretaris Utama BIG.

Belinda juga menekankan bahwa strategi pembelajaran BIG-CorpU merupakan tanggung jawab bersama antara Chief Learning Officer (CLO) sebagai pengelola pembelajaran CorpU, rumpun dan kelompok keahlian (koordinator, ketua rumpun, dan mitra pembelajar), serta pegawai atau peserta pembelajaran itu sendiri.

"Keberhasilan pembelajaran dengan desain 70:20:10 sangat bergantung pada keterlibatan aktif ketiga elemennya. Terutama pada porsi 70, peran pimpinan/atasan sangat krusial dalam memfasilitasi pembelajaran pegawai melalui tugas dan tanggung jawab langsung. Untuk itu, semangat 'Leaders as Teachers' perlu ditumbuhkan di lingkungan BIG. Pimpinan berperan sebagai manajer sekaligus pengajar dalam mengelola kinerja organisasi dan pegawai,” ujar Belinda.

Pada sesi utama, Asep Adang Supriyadi dari Universitas Pertahanan Republik Indonesia (UNHAN RI) mengelaborasi tema ‘Leaders as Teacherskepada para peserta.

“Peran pemimpin sebagai guru bukan hanya sebatas memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun narasi, memahami dinamika kurikulum, menerapkan strategi metodologis yang tepat, serta berkontribusi pada kebijakan publik yang lebih luas. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan berbasis pembelajaran dapat menjadi fondasi bagi transformasi organisasi dan sosial yang berkelanjutan,” jelas pria yang akrab disapa Adang ini.

Adang juga menambahkan bahwa budaya kerja yang sehat, integritas, komunikasi yang terbuka, insentif, adaptabilitas, sistem penghargaan yang adil, serta peningkatan motivasi dan loyalitas dapat meningkatkan kepuasan dan kinerja pegawai, sehingga mendorong pencapaian tujuan organisasi.

Selain itu, kepemimpinan yang menerapkan 4C (Critical Thinking, Creativity, Collaboration, & Communication) berlandasan disiplin dan konseptual berperan penting dalam keberhasilan organisasi secara keseluruhan.

Sementara dalam laporan CLO, Kepala PPKIG BIG Ratna Sari Dewi menyampaikan, setelah sesi ‘Leaders as Teachers, agenda dilanjutkan dengan forum pembelajaran teknis. Fokusnya adalah tata kelola pembelajaran CorpU, terutama implementasi pembelajaran berbasis tugas. Salah satu poin pentingnya adalah pembahasan mengenai konversi Jam Pelajaran (JP) untuk kegiatan pembelajaran mandiri.

"Setelah dilakukan analisis kebutuhan pembelajaran tahun lalu, diketahui bahwa terdapat 359 kebutuhan pengembangan kompetensi dari 15 kelompok keahlian. Dari jumlah tersebut, kami mengidentifikasi 192 jenis pelatihan, di mana 134 di antaranya adalah pelatihan non-teknis,” tambah Dewi.

Hingga akhir Februari 2025, PPKIG telah memenuhi 44% target pelatihan internal dan 38,57% target pelatihan eksternal, dengan total 128 peserta. Terkait peningkatan capaian, diperlukan inovasi dalam penyediaan perangkat keras, perangkat lunak, peralatan survei, serta sarana dan prasarana. Selain itu, perluasan target pelatihan ke kementerian/lembaga, swasta, dan pemerintah daerah juga penting untuk meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor pelatihan. (LR/IP)