Rabu, 12 November 2025   |   WIB
id | en
Rabu, 12 November 2025   |   WIB
BIG Gandeng Pakar Internasional, Kupas Metode Gravitasi untuk Eksplorasi Bawah Permukaan

Cibinong, Berita Geospasial – Direktorat Sistem Referensi Geospasial (SRG) Badan Informasi Geospasial (BIG) sukses menggelar Guest Lecture Series (GLS) #1 bertema `Applications of Gravity Method for Land Subsidence Analysis and Groundwater Exploration: Potentials and Challenges` pada Rabu, 28 Mei 2025. Acara yang digelar secara daring melalui Zoom ini menarik ratusan peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, peneliti, praktisi, hingga profesional dari dalam dan luar negeri.

Direktur SRG BIG Moh. Fifik Syafiudin pada kesempatan ini menegaskan urgensi pembahasan metode gravitasi dalam konteks perubahan lingkungan yang kian nyata. Ia menyampaikan bahwa penurunan tanah dan penyusutan air tanah kini menjadi isu global yang berdampak serius pada infrastruktur, ekosistem, dan kehidupan masyarakat.

“Metode gravitasi, terutama jika dikombinasikan dengan metode geodetik lain, berpotensi besar dalam memberikan informasi krusial mengenai kondisi bawah permukaan bumi. Ini sangat relevan untuk isu-isu vital seperti penurunan tanah dan ketersediaan air tanah. Oleh karena itu, diskusi ini sangat penting bagi kita semua,” ujar Fifik dalam sambutannya.

GLS perdana ini menghadirkan pakar internasional, yaitu Cheinway Hwang dari National Yang Ming Chiao Tung University, Taiwan. Dengan keahlian yang mumpuni, Hwang mengulas prinsip dasar metode gravitasi, jenis peralatan yang digunakan, hingga aplikasi dalam berbagai kondisi geologi. Ia juga menyoroti tantangan dalam penerapan metode ini, seperti interpretasi data yang rumit dan pentingnya akurasi tinggi dalam pengukuran.

Sesi diskusi yang interaktif menjadi penutup acara, dengan peserta antusias bertanya seputar teknik pengukuran, pemrosesan data, hingga peluang implementasi metode gravitasi dalam konteks geospasial di Indonesia.

Penyelenggaraan GLS ini menjadi bukti nyata komitmen BIG dalam memperkuat kapasitas sumber daya manusia dan memperluas penyebaran pengetahuan geospasial. Kegiatan ini juga mendorong sinergi antara akademisi, praktisi, dan peneliti di level nasional maupun internasional.

Melalui diskusi lintas ilmu ini, diharapkan pemahaman terhadap metode gravitasi kian berkembang, sekaligus membuka jalan bagi riset dan penerapan berkelanjutan guna mendukung mitigasi penurunan tanah dan pengelolaan sumber daya air tanah di Indonesia. (IP/NIN)