Rabu, 12 November 2025   |   WIB
id | en
Rabu, 12 November 2025   |   WIB
Petakan Hutan, Teguhkan Hak Adat

Buleleng, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan workshop bertajuk `Pembelajaran Dasar Pemetaan Hutan, Teknis Pemetaan, dan Analisis Pemetaan` di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali pada Jumat, 11 Juli 2025. Kegiatan ini digelar secara hybrid dan diikuti oleh komunitas lokal Baga Rasa Alas Mertajati (Brasti), yang fokus pada pelestarian hutan adat dan lingkungan.

Workshop bertujuan meningkatkan kapasitas pemetaan partisipatif masyarakat dan pemuda lokal. Para peserta mendapatkan materi pemetaan hutan adat, tata ruang, dan kesiapsiagaan bencana.

Kegiatan ini difasilitasi oleh tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) UGM Mekar Banjar, yang juga menyusun materi dan mengelola pelaksanaan teknis di lapangan. BIG menghadirkan dua narasumber utama secara daring, yaitu Fahrul Hidayat dan Chintia Dewi dari Direktorat Atlas dan Penggunaan Informasi Geospasial.

Dalam pemaparannya, Fahrul menekankan pentingnya pemetaan sebagai bagian dari proses `Pengakuan Masyarakat Hukum Adat dan Permohonan Hutan Adat.` “Regulasi penetapan hutan adat dikeluarkan oleh Kementerian Kehutanan. Pengakuan Masyarakat Hukum Adat juga diatur dalam Undang-Undang Dasar, Undang-Undang Kehutanan, pemerintahan daerah, serta peraturan menteri dalam negeri,” ujarnya.

Fahrul juga menggarisbawahi pentingnya komunikasi efektif dengan pemangku kepentingan kunci, khususnya Kementerian Kehutanan. Sedangkan, Chintia Dewi membahas pentingnya perencanaan tata ruang yang memperhatikan aspek kebencanaan.

“Perencanaan tata ruang yang baik mampu mendukung kesiapsiagaan dan meminimalkan risiko saat bencana terjadi,” jelasnya.

Sebagai bagian dari pelatihan, mahasiswa KKN UGM turut menyusun booklet pemetaan sebagai panduan teknis bagi masyarakat. Dokumen tersebut kini dalam proses telaah oleh Abdul Aziz Asidiqi dari Pusat Pengembangan Kompetensi Informasi Geospasial (PPKIG) BIG untuk memastikan kesesuaian isi dan keabsahan teknis.

Kegiatan ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat dalam memperluas literasi geospasial serta memperkuat kapasitas lokal dalam pengelolaan sumber daya wilayah berbasis data geospasial.

Reporter: Tia Rizka Nuzula Rachma
Editor: Kesturi Haryunani