Jumat, 19 April 2024   |   WIB
en | id
Jumat, 19 April 2024   |   WIB
Temu Nasional Penerbitan Gazeter Nasional 2020

Jakarta, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) menggelar Temu Nasional Penerbitan Gazeter Nasional pada Selasa, 8 Desember 2020. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring dan luring ini untuk mengoordinasi kementerian/lembaga (K/L) terkait penyelenggaraan nama rupabumi.

“Hingga saat ini, kegiatan penyelenggaraan nama rupabumi yang telah dilaksanakan mencakup nama rupabumi di wilayah daratan, permukaan dan bawah laut, serta nama rupabumi wilayah administrasi pemerintahan,” kata Kepala Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim BIG Ade Komara Mulyana saat menyampaikan laporan di awal acara.

Pada kegiaatan kali ini, lanjut Ade, akan dilakukan penyerahan secara simbolis dokumen gazeter nasional kepada K/L. Selain itu, ada sosialisasi Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Penyelenggaraan Nama Rupabumi agar K/L serta pemerintah daerah (pemda) dapat bersinergi.

Berdasarkan Perarturan Presiden (Perpres) Nomor 116 Tahun 2016, tugas dan fungsi Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi (Timnas PNR) dilaksanakan oleh lembaga nonkementerian yang menyelenggarakan tugas di bidang geospasial. Ini berarti BIG yang salah satu tugasnya memang menyusun gazeter nasional.

Serangkaian kegiatan pengumpulan nama rupabumi dan penelaahan nama rupabumi telah dilaksanakan BIG bersama K/L terkait, pemda, akademisi, serta pakar toponimi. Daftar nama rupabumi yang telah ditelaah, selanjutnya ditetapkan menjadi nama rupabumi baku dan dicantumkan dalam gazeter nasional agar dapat digunakan sebagai rujukan nasional.

Plt. Kepala BIG Muhtadi Ganda Sutrisna menyebut, penerbitan gazeter nasional ini merupakan wujud nyata dari sinergi yang baik antara BIG dengan pihak-pihak yang telah berkontribusi. Ia pun mengingatkan, bahwa tantangan ke depan dalam penamaan rupabumi akan lebih banyak dan lebih berat.

“UU Ciptakerja yang menggabungkan darat dan laut dalam satu konteks rupabumi akan menjadi tantangan tersendiri dalam gazeter nasional. Karenanya, perlu ada koordinasi dan elaborasi untuk menyelesaikan segala permasalahan nama rupabumi secara komprehensif demi pembangunan Indonesia yang berkelanjutan," jelasnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar BIG Mohamad Arief Syafi'i menjelaskan, BIG telah menyiapkan sarana yang diperlukan dalam kegiatan penyelenggaraan nama rupabumi, mulai dari pengumpulan, penelaahan, sampai dengan publikasi nama rupabumi. Ada aplikasi bernama SINAR yang bisa diakses melalui www.sinar.big.go.id.

“SINAR merupakan akronim dari Sistem Informasi Nama Rupabumi. Konsep gotong royong dan kolaborasi nama rupabumi kedepannya akan dilakukan melalui sistem ini yang diharapkan sebagai sistem terpadu yang mempermudah kerja dan menjaga kualitas data nama rupabumi,” pungkas Arief.

Sebagai informasi, acara ini dihadiri perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut, Direktorat Topografi Angkatan Darat, serta Univeritas Indonesia. (ATM/DN/APP/NIN)