Cibinong, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) mendorong penguatan ekosistem geospasial di daerah lewat penyelenggaraan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Penyelenggaraan Informasi Geospasial Regional Sulawesi yang berlangsung secara daring pada Selasa, 1 Juli 2025. Kegiatan ini diikuti perwakilan pemerintah daerah dari seluruh provinsi, kabupaten, dan kota di wilayah Sulawesi.
Kepala BIG Muh Aris Marfai dalam sambutannya menyampaikan bahwa Rakorda menjadi momen strategis untuk mewujudkan ekosistem geospasial nasional yang adaptif, kolaboratif, dan berorientasi pada kebutuhan pengguna. Salah satu capaian penting adalah rampungnya pemetaan skala besar di Sulawesi pada 2024.

Staf Direktorat Kelembagaan dan Jaringan Informasi Geospasial Badan Informasi Geospasial (KJIG BIG) mengikuti Rapat Koordinasi Daerah Informasi Geospasial Wilayah Sulawesi yang digelar secara daring di Gedung O BIG. dok.BIG/Risa Krisadhi
“Pemetaan skala besar yang telah kita selesaikan adalah tonggak penting untuk menyediakan data geospasial dasar yang akurat, mutakhir, dan berkualitas. Namun, keberadaan data saja tidak cukup. Tantangan kita adalah memastikan data itu dapat disebarluaskan, dibagipakaikan, dan dimanfaatkan optimal oleh pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Aris.
Rakorda ini menghadirkan Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Transformasi Digital Pemerintah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Cahyono Tri Birowo sebagai pembicara utama. Ia menekankan pentingnya pemanfaatan data geospasial untuk mendukung layanan digital pemerintahan terpadu, sejalan dengan transformasi birokrasi menuju pemerintahan berbasis data.
“Data geospasial adalah fondasi dalam membangun layanan digital yang presisi, efisien, dan tepat sasaran,” ungkap Cahyono.
Pada kesempatan ini, Direktur Kelembagaan dan Jaringan Informasi Geospasial BIG Rachman Rifai memaparkan pengukuran kinerja simpul jaringan (SJ) yang dilakukan melalui aplikasi Simojang (Sistem Informasi Monitoring Kinerja Simpul Jaringan). Penilaian ini meliputi lima aspek infrastruktur Informasi Geospasial (IG), yakni kebijakan, kelembagaan, teknologi, standar, dan sumber daya manusia (SDM).
Sedangkan, Guridno Bintar dari Direktorat SDM IG BIG mengingatkan pentingnya peningkatan kapasitas SDM bidang IG di daerah. Khususnya, melalui penguatan Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan sebagai ujung tombak penyelenggaraan IG.
Kisah sukses datang dari Sulawesi Selatan (Sulsel). Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel Muhammad Salim Basmin berbagi pengalaman membangun simpul jaringan daerah. Dari tahap perencanaan hingga penerapan nyata untuk mendukung pengambilan keputusan strategis.
Penutup sesi paparan disampaikan Direktur Pemetaan Rupabumi Wilayah Darat BIG Ade Komara Mulyana, yang memaparkan hasil pemetaan skala 1:5.000 di Sulawesi sepanjang 2024. Data ini menjadi instrumen penting dalam perencanaan tata ruang, pengambilan keputusan, dan pengembangan inovasi berbasis spasial di daerah.
Rakorda Regional Sulawesi menjadi pembuka dari rangkaian Rakorda IG yang akan digelar di berbagai wilayah Indonesia hingga 14 Juli 2025. Seluruh proses ini akan bermuara pada Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial (Rakornas IG) sebagai forum puncak koordinasi, sinergi, dan akselerasi pemanfaatan IG di seluruh Indonesia.
Reporter: Luthfia Nuraini Rahman
Editor: Kesturi Haryunani