Cibinong, Berita Geospasial – Pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) penting untuk dilakukan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN. Pusat Pengembangan Kompetensi Informasi Geospasial (PPKIG) Badan Informasi Geospasial (BIG) melaksanakan pelatihan Sistem Informasi Geospasial (SIG) Tingkat Dasar dan Desktop Geographic Information System (GIS) Open Source pada Senin, 10 Februari 2025, di Kantor BIG, Cibinong.
“Pelatihan ini bukan hanya hak, tetapi juga kewajiban untuk meningkatkan kompetensi dalam bidang geospasial. SIG Tingkat Dasar dan Desktop GIS Open Source memiliki keterkaitan erat dalam memahami dasar-dasar pemetaan, koordinat, serta pengolahan data spasial,” ujar Plt. Kepala PPKIG Ratna Sari Dewi ketika membuka pelatihan yang dihadiri oleh peserta dari berbagai instansi daerah, serta para pengajar, dan fasilitator dari BIG tersebut.
Dewi juga menyoroti manfaat dari pelatihan ini, seperti pemahaman konsep dasar spasial, penguasaan perangkat lunak GIS, pengolahan dan analisis data spasial, serta peningkatan keterampilan dalam pengambilan keputusan berbasis IG. Ia juga mengingatkan peserta untuk mengikuti pelatihan dengan disiplin dan komitmen tinggi, agar dapat lulus dengan hasil memuaskan.
“Selain aspek akademis, kehadiran dan partisipasi aktif dalam kelas juga menjadi faktor penting dalam penilaian. Kami harap semua peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan serius, agar ilmu yang diperoleh dapat diterapkan dalam tugas di instansi masing-masing,” tutupnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana, Tri Raharjo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan SIG Tingkat Dasar akan berlangsung selama 10 hari, dengan total 84 jam pelajaran, dan mencakup 15 mata ajar. Sementara itu, pelatihan Desktop GIS Open Source akan berlangsung selama 5 hari, dengan total 42 jam pelajaran, dan mencakup 9 mata ajar. Kedua pelatihan ini dilaksanakan secara tatap muka dengan tenaga pengajar dari BIG.
“Jumlah peserta pelatihan SIG Tingkat Dasar sebanyak 22 orang, terdiri dari 10 peserta dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Tanjung Jabung, Jambi; 11 peserta dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten (PUPR) Kampar; serta satu peserta dari Halmahera. Sementara itu, peserta pelatihan GIS Open Source seluruhnya berasal dari Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Perencanaan sebanyak 10 orang,” papar Tri.
Tri juga menjelaskan bahwa sistem penilaian pelatihan ini mencakup nilai akademis sebesar 70%—terdiri dari 30% penugasan dan 40% tugas mandiri—serta nilai sikap sebesar 30%, yang mencakup kehadiran dan sikap kerja peserta. Adapun standar kelulusan ditetapkan dengan kategori sangat baik (86-100), baik (76-85), cukup (60-75), dan tidak lulus jika nilainya di bawah 60.
Melalui pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi peserta dalam bidang IG, serta para lulusannya dapat memberikan manfaat dalam mendukung perencanaan dan tata ruang di wilayahnya masing-masing. (RKI/LR)
