Rabu, 12 November 2025   |   WIB
en | id
Rabu, 12 November 2025   |   WIB
BIG dan ISI Jajaki Kerja Sama Strategis untuk Profesionalisme Surveyor

Cibinong, Berita Geospasial – Pengurus baru Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) periode 2024-2027 untuk pertama kalinya mengunjungi Badan Informasi Geospasial (BIG) pada Rabu, 12 Februari 2025. Kunjungan ini bertujuan menjajaki kerja sama dalam peningkatan keprofesian surveyor.

Ketua Umum ISI periode 2024-2027 Muchamad Masykur berharap, pihaknya bisa mendapatkan arahan terkait peningkatan keterampilan dan kompetensi surveyor. “ISI ingin melahirkan surveyor Indonesia yang lebih profesional, sesuai dengan harapan pemerintah dan industri,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Survey Pemetaan ISI Yusuf Hendra Perkasa menyoroti perlunya kolaborasi dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan surveyor pemetaan dasar. Ia tidak ingin perusahaan lokal kalah bersaing dengan asing hanya karena levelnya dianggap tidak setara.

“Terutama dalam hal SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia),” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Informasi Geospasial Dasar (IIG) BIG Ibnu Sofian menyatakan bahwa BIG memiliki lisensi untuk pelatihan geospasial dan sedang merencanakan pembaruan SKKNI. “Langkah ini untuk memastikan standar kompetensi surveyor terus berkembang,” ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Utama BIG Belinda Arunarwati Margono menekankan pentingnya kemitraan strategis antara BIG dan ISI. Sebab, hingga kini belum ada Memorandum of Understanding (MoU) antara BIG dan ISI.

“Kerja sama ini seharusnya tidak hanya berbasis proyek, tetapi juga bersifat jangka panjang,” jelasnya.

Belinda juga menegaskan kesiapan BIG dalam mendukung pengembangan Informasi Geospasial melalui fasilitas dan tugas yang dimiliki. Termasuk pentingnya kualifikasi dan kompetensi SDM yang sesuai kebutuhan.

Selain itu, dibahas pula kejelasan pihak yang melakukan pembinaan profesi serta regulasi terkait gelar insinyur bagi surveyor. Pertemuan ini menjadi langkah awal untuk diskusi teknis lebih lanjut dalam merumuskan tenaga profesional tersertifikasi di bidang Informasi Geospasial.

BIG dan ISI diharapkan dapat berkolaborasi dalam pembaruan SKKNI tanpa mengubah total standar yang ada, ssekaligus meningkatkan jumlah tenaga kerja tersertifikasi agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. (TRZ/NIN)