Cibinong, Berita Geospasial — Badan Informasi Geospasial (BIG) menerima kunjungan delegasi General Authority for Survey and Geospatial Information (GEOSA) Arab Saudi dalam agenda kerja sama dan pertukaran pengetahuan di bidang Informasi Geospasial (IG). Pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi di sektor geospasial. (20/5)
Dalam sambutannya, Sekretaris Utama BIG Belinda Arunarwati Margono menyampaikan apresiasi atas kehadiran delegasi GEOSA. “Kami berharap kerja sama ini menjadi pijakan awal bagi kemitraan jangka panjang dalam membangun ekosistem geospasial yang tangguh dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Belinda juga menegaskan bahwa kolaborasi lintas negara sangat diperlukan untuk menjawab tantangan era revolusi industri 4.0, khususnya dalam konteks geospasial global. “Tidak ada negara yang bisa berjalan sendiri menghadapi tantangan geospasial saat ini. Kolaborasi adalah kunci,” tambahnya.
Agenda kunjungan diisi dengan sesi berbagi pengetahuan dari kedua pihak. BIG, melalui Direktur Atlas dan Penggunaan Informasi Geospasial Dheny Trie Wahyu Sampurno, memaparkan strategi dan pencapaian Indonesia dalam pengembangan infrastruktur geospasial nasional.
“Indonesia telah membangun Kebijakan Satu Peta, mendirikan Pusat Komputasi Geospasial, serta mendorong percepatan penyediaan peta dasar skala besar untuk mendukung aksi iklim dan pembangunan nasional,” jelasnya.
Sedangkan, delegasi GEOSA mempresentasikan inisiatif mereka dalam membangun Saudi National Geospatial Ecosystem, yang meliputi otomasi proses geospasial, tata kelola data nasional, dan pengembangan platform geospasial berbasis teknologi canggih.
Menutup pertemuan, Belinda menyampaikan harapan agar hubungan antara BIG dan GEOSA dapat berkembang melalui proyek bersama, pertukaran pakar, serta inisiatif kolaboratif lain yang mendukung pembangunan berkelanjutan berbasis data geospasial.
Sebagai informasi, delegasi GEOSA yang hadir dalam kunjungan ini, antara lain Direktur Eksekutif Kerja Sama Internasional dan Kemitraan Mohammad Almabrook, Direktur Eksekutif Intelijen Geospasial Abdullah Alasmari, dan Direktur Kegiatan Survei dan Geospasial Hussam Altalhi.
Langkah konkret kedua lembaga ini menunjukkan komitmen bersama untuk menjadikan geospasial sebagai fondasi pembangunan masa depan—tidak hanya di level nasional, tetapi juga dalam skala global. (FRH/NIN)
