Cibinong, Berita Geospasial — Badan Informasi Geospasial (BIG) menggelar pre-launching `Aplikasi Integrasi Informasi Geospasial Tematik (IGT)` secara daring pada Selasa, 27 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari pengembangan Geoportal Kebijakan Satu Peta (KSP) 2.0 dan diikuti lebih dari 300 peserta dari berbagai kementerian dan lembaga.
Aplikasi Integrasi IGT dikembangkan untuk mempercepat proses pengumpulan, integrasi, verifikasi, hingga monitoring data geospasial tematik dari instansi pusat maupun daerah. Platform digital ini direncanakan diluncurkan secara resmi saat Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial (Rakornas IG) pada Juli mendatang, dan dapat diakses melalui laman onemap.big.go.id.
Deputi Bidang IGT BIG Antonius Bambang Wijanarto menegaskan, seluruh proses integrasi Informasi Geospasial harus merujuk pada Rencana Induk Penyelenggaraan Informasi Geospasial sebagaimana diamanatkan dalam peraturan pemerintah. “Rencana Induk tersebut disusun berdasarkan ketersediaan data terkini, kebutuhan pembangunan nasional, kebijakan prioritas pemerintah, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” jelasnya.
Senada, Direktur Integrasi dan Sinkronisasi Informasi Geospasial Tematik (ISIGT) BIG Lien Rosalina menekankan pentingnya standar dalam penyelenggaraan IGT, baik oleh pemerintah pusat, daerah, maupun pihak lain yang ditunjuk.“Peta bukan sekadar poligon dengan koordinat. Ada standar baku yang harus dipatuhi, bahkan ditetapkan sebagai Standar Nasional Indonesia (SNI),” tegasnya.
Pada kesempatan ini, Lien juga menyampaikan perkembangan status konfirmasi data dari kementerian dan lembaga. Hingga 26 Mei 2025 pukul 16.00 WIB, tercatat 32 kementerian/lembaga telah memberikan konfirmasi.
“Sedangkan, 48 lainnya belum menyampaikan tanggapan,” ujar nya.
Pada sesi pemaparan teknis, Benny Purwonegroro dari Direktorat ISIGT memaparkan tiga fungsi utama Aplikasi Integrasi IGT, yaitu memfasilitasi integrasi data IGT, menyediakan mekanisme verifikasi dan persetujuan data, serta mempermudah pemantauan proses integrasi.
Sebagai penutup, sesi diskusi dan tanya jawab antara peserta dan narasumber digelar untuk memperdalam pemahaman terkait integrasi dan kewalidataan IGT. (TRZ/NIN)
