Jakarta, Berita Geospasial - Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Muh Aris Marfai menegaskan pentingnya peran strategis Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) dalam memperkuat sinergi para surveyor. ISI memiliki posisi sentral dalam menjamin integritas profesi serta mendorong kolaborasi lintas sektor melalui program Integrated Land Administration and Spatial Planning Project (ILASPP).
“ISI memimpin kolaborasi surveyor guna memastikan akurasi dan keterpaduan data lapangan,” ujar Aris saat menjadi narasumber dalam Talkshow Profesional yang digelar ISI dengan topik ‘ILASPP: What is and What’s next? How ISI Leads the Way’ pada Rabu, 6 Agustus 2025.
Kepala BIG memeberikan penjelasan pada acara Talkshow Professional di Jakarta. dok.BIG/Ivan Setiawan
Aris juga berharap ISI dapat menjadi katalisator profesionalisme surveyor Indonesia dengan meningkatkan kesadaran terhadap standar dan interoperabilitas, serta mendorong pemanfaatan inovasi teknologi geospasial. Menurutnya, peran ISI sangat krusial dalam menyukseskan pembangunan nasional berbasis data geospasial yang andal.
“ISI sebagai katalisator profesionalisme surveyor melalui ILASPP dapat menyukseskan pembangunan nasional berbasis data geospasial yang andal,” tegasnya.
Senada, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid juga menaruh harapan besar kepada ISI. Ia menekankan pentingnya peran ISI dalam memastikan para surveyor mampu memitigasi risiko dan menjunjung tinggi integritas, sehingga data geospasial yang dihasilkan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
“One Map Policy yang dikerjakan BIG dalam mendukung proyek hilirisasi nasional 2028 harus dipastikan datanya akurat agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” ujar Nusron.
Sebagai informasi, Talkshow Profesional merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ISI. Kegiatan ini bertujuan mendalami pelaksanaan ILASPP, sekaligus mengidentifikasi kontribusi strategis surveyor Indonesia dalam menjamin keberlanjutan dan kebermanfaatan program.
Reporter: Ivan Setiawan
Editor: Kesturi Haryunani
