Cibinong, Berita Geospasial – Badan Informasi Geospasial (BIG) melalui Biro Umum dan Keuangan (UK) menyelenggarakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kearsipan Tahun 2025 yang dirangkaikan dengan penyerahan Archive Awards pada Kamis, 13 November 2025. Kegiatan yang berlangsung di Aula BIG ini menjadi bagian dari upaya memperkuat penyelenggaraan kearsipan yang akuntabel, efektif, dan berorientasi pada transformasi digital.
Kepala Biro UK Tito Setiawan dalam laporannya menyampaikan bahwa pengelolaan arsip bukan sekadar urusan administrasi, tetapi menjadi komponen penting dalam menjaga memori kelembagaan. Tugas pengelola arsip tidak hanya mengatur dokumen, melainkan memastikan arsip tetap aman, terpelihara, dan berdaya guna.
“Tahun ini penuh tantangan dari sisi efisiensi, namun kesadaran unit kerja terhadap pentingnya arsip semakin meningkat. Digitalisasi menjadi langkah strategis agar arsip lebih aman dan mudah diakses,” ujar Tito.
Ia juga menjelaskan bahwa BIG telah menerapkan Sistem Informasi Arsip Kearsipan Modern (SIAKM) serta mengembangkan BIG Intelligent Multi-purpose Assistant (BIMA), asisten digital berbasis kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI) yang dikembangkan tim internal BIG untuk mendukung layanan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) dan kearsipan.
“Kami terus berinovasi melalui teknologi berbasis AI dengan konten lokal dan bahasa Indonesia. Ini bagian dari percepatan transformasi digital dalam pengelolaan arsip nasional,” tambah Tito.
Kegiatan berlanjut dengan pemaparan hasil audit dan pengawasan kearsipan oleh Kepala Pusat Akreditasi Kearsipan, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Siti Nur Aeni. Ia menyampaikan bahwa BIG berhasil meraih predikat sangat memuaskan (level 4) dalam Audit Kearsipan 2025 dengan nilai 98,09, melampaui target Reformasi Birokrasi sebesar 96,25.
“BIG termasuk salah satu lembaga dengan capaian pengawasan kearsipan terbaik di tingkat nasional. Hasil ini menunjukkan komitmen dan konsistensi BIG dalam menjaga tata kelola arsip yang tertib, transparan, dan berkelanjutan,” ungkap Siti.
Pada kesempatan ini, Sekretaris Utama BIG Belinda Arunarwati Margono dalam sambutannya menekankan peran strategis arsip sebagai rekam jejak perjalanan institusi dan dasar pengambilan keputusan.
“Arsip bukan hanya dokumen administrasi, tetapi memori nasional. Tanpa arsip, kita kehilangan pijakan untuk belajar dan menyusun kebijakan. Setiap unit kerja harus menumbuhkan budaya sadar arsip dan mempercepat transformasi digital kearsipan,” tegasnya.
Belinda juga menekankan pentingnya peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) kearsipan, penguatan kolaborasi antarunit kerja, serta percepatan digitalisasi arsip guna mendukung tata kelola pemerintahan yang baik.
Sebagai bentuk apresiasi internal, BIG memberikan Penghargaan Pengelola Arsip dan Arsiparis Teladan melalui Archive Awards 2025, dengan kategori sebagai berikut:
Arsiparis Teladan Tingkat Keahlian
Arsiparis Teladan Tingkat Keterampilan
Pengelola Arsip Teladan
Unit Pengolah Terbaik Eselon II
Unit Pengolah Terbaik Eselon III
Selain evaluasi dan penghargaan, kegiatan ini juga menyoroti inisiatif Gumuk Pasir Parangtritis sebagai Arsip Memori Kolektif Bangsa yang menjadi bagian dari upaya pelestarian warisan geospasial Indonesia. Pemaparan lengkap program ini dijadwalkan pada akhir November.
Kegiatan ditutup dengan diskusi interaktif yang dipandu Arsiparis Ahli Utama BIG Ali Nor Hidayat yang membahas arah kebijakan dan strategi pengawasan kearsipan 2025–2029. Melalui kegiatan ini, BIG menegaskan komitmennya sebagai lembaga pengelola arsip yang profesional, transparan, dan inovatif dalam mendukung pembangunan nasional berbasis data dan informasi geospasial.
Reporter: Azzahra Putri Khairani
Editor: Kesturi Haryunani
