Berita Geospasial, Jakarta – Data gayaberat yang dihasilkan Badan Informasi Geospasial (BIG) berpotensi menggantikan data global dari satelit untuk mendukung eksplorasi sumber daya mineral di Indonesia. Hal ini menjadi topik utama diskusi terbuka antara BIG dan Divisi Eksplorasi SKK Migas pada 14 Januari 2024. Selain itu, diskusi juga membahas aplikasi data hasil survei gayaberat terestris dan airborne oleh BIG dalam sektor pertambangan dan eksplorasi migas.
“Kami telah melaksanakan survei gayaberat untuk mendukung pemodelan geoid nasional sebagai sistem referensi geospasial vertikal, termasuk penyediaan pilar gayaberat absolut sebagai titik referensi,” ujar Pelaksana Tugas Direktur Sistem Referensi Geospasial BIG, Bayu Triyogo Widyantoro.
Mohamad Nurohman Krisnayadi, geoscientist dari Divisi Eksplorasi SKK Migas, menambahkan bahwa data gayaberat BIG dapat dimanfaatkan dalam studi awal eksplorasi migas. Kolaborasi ini juga menyoroti pentingnya integrasi data geospasial dengan data lainnya untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi proses eksplorasi.
Diskusi ini diharapkan menjadi langkah awal memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dalam pemanfaatan data geospasial untuk pengelolaan sumber daya mineral yang efektif dan berkelanjutan. BIG berharap program lanjutan dapat terus dikembangkan demi mendukung sektor pertambangan dan eksplorasi di masa depan. (BT/AFN)
